Pengertian Radioterapi
Radioterapi secara
harfiah adalah melakukan sebuah terapi kanker atau tumor dengan sebuah radiasi.
Radiasi yang dimanfaatkan pada terapi ini adalah radiasi pengion, yang
mempunyai sifat daya rusak terhadap sel makhluk hidup. Dengan daya rusak sel
inilah, radiasi pengion dimanfaatkan untuk membunuh sel kanker.Pengobatan
penyakit keganasan ( Kanker ) dengan menggunakan energi pengion maupun non
pengion. Energi pengion yaitu sinar x (
rontgen ) sinar γ (Co60,
Irridium192 ), sinar β ( electron ). Sementara non Pengion adalah dengan
menggunakan panas ( Hyperthermi.).
Sejarah Perkembangan Radioterapi
Sejarah
radioterapi bermula pada tahun 1910 dengan semua penyakit telah dicoba diobati
dengan sinar x di perancis. Regaud, lagassagne dan caurtard meletakan dasar
radioterapi modern dengan memeberikan dosis secara fraksional dan menekankan
pemtingnya observasi klinik dalam radioterapi. Penggunaan bahan Radium yang
ditemukan oleh Marie Curie pada tahun 1898 menjelaskan bahwa radium memancarkan
radiasi sinar aplha, betha dan gamma sertaq mempunyai sifat yang serupa dengan
sinar-x. Banyak para ahli yang telah menggunakan radium seperti Danlos
st.Louis di Paris yang menggunakan radium untuk mengobati penyakit kulit dengan
hasil yang memuaskan, serta Herman yang menyempurnakan aplikasi radium dan
dikenal dengan teknik stokholm. Teknik penggunaan radium kini ditinggalkan
karena intensitas radiasi yang dipancarkan sangat kecil dan pasien merasa
kurang nyaman serta karena harus ditanam radium dalam beberapa hari untuk
mendapatkan sejumlah dosis tertentu. Kini dipakai teknik penanaman sumber
radiasi dengan jenis high dose rate dan teknik after loading.
Radioterapi telah
mengalami teknik radiasi yang berkembang dari sejak pertama kali diperkenalkan
sampai saat ini. Pertanyaannya, bagaimana dengan sel jaringan normal ? Ya tentu
saja sel di jaringan normal mati juga, namun dari sebuah konsep radiobiologi,
respon sel kanker dan normal mempunyai respon yang berbeda terhadap radiasi
pengion ini yang dikenal dengan therapeutic ratio. Dengan hasil penelitian
inilah, logika pemanfaatan radioterapi menjadi berkembang menjadi teknologi
canggih dengan aksesoris yang rumit.
Apa sebenarnya yang
dibisa dilihat dari perkembangan teknik radioterapi ini? Teknik konvensional ke
3D CRT adalah mengubah pandangan dari teknik radiasi konvensional anterior
posterior atau box system yang setidaknya perhitunganya dapat dihitung dengan
tangan mejadi keharusan menggunakan fasilitas komputer untuk menghitung dosis
radiasi sebelum dilakukan penyinaran pasien. Teknik 3D CRT memdesain sedemikian
hingga dosis membentuk distrubusi dosis mengikuti kontur tumor target. Tentu
saja perhitungan manual sangat sulit memprediksi ini.
Sekarang sudah menjadi
program IAEA yaitu transisi 3D CRT ke Intensity Modulation Radiation Therapy
(IMRT), walaupun teknik IMRT sudah diperkenalkan penggunaanya pada tahun 90-an.
Apa yang dikembangkan dari teknik ini? IMRT adalah membuat sebuah konsep yang
tadinya kita membuat perencanaan berkas radiasi dari beberapa lapangan dan
dapat dihitung distribusi dosisnya dibalik menjadi kita menentukan telebih
dahulu dosis target dan organ at risk (OAR)-nya kemudian dihitung balik
berapakah intensitas radiasi yang harus diberikan pada masing-masing segmen
target radiasi yang dikenal dengan invers planning. Akuratkah perhitungan yang
dilakukan dengan komputer? Kita mempercayai bahwa komputer dengan algoritmanya
mengeksekusi perintah yang diberikan adalah benar. Namun seperti halnya dalam
sebuah pengadilan, vonis benar atau salah haruslah adalah sebuah saksi atau
bukti. Oleh karena itu, bergunalah para fisikawan dan ilmuwan mendesain
ionization chamber yang dapat menunjukkan berapakah dosis radiasi yang
dipancarkan oleh sumber radiasi. Hasil pengukuran dengan instrumen IC dan alat
pencacahnya menjadi sebuah saksi dan bukti kebenaran sebuah ekseskusi program
komputer.
Prinsip Radioterapi
·
Memberikan dosis
radiasi yang tepat dan terukur pada volume tumor yang ditentukan
·
Menghindari atau
mengurangi kerusakan jaringan sehat disekitarnya seminimal mungkin.
Perlengkapan Peralatan Radioterapi
a.
Perlengkapan untuk
Radioterapi Berkas Eksternal
Kebutuhan perlengkapan terapi radiasi berkas
eksternal dibagi menjadi lima kategori, yaitu: simulasi, perencanaan
pengobatan, pengobatan, jaminan kualitas, dan keselamatan radiasi.
b.
Simulator
Simulator harus memenuhi persyaratan
spesifikasi yang dijelaskan pada Tabel 2, Spesifikasi untuk Simulator
Pengobatan. Informasi tambahan dapat dilihat pada laporan yang dipublikasikan
oleh British Institute of Radiology.
c.
Perlengkapan perencanaan pengobatan
Perlengkapan perencanaan pengobatan harus
memenuhi persyaratan, dan harus memenuhi persyaratan pengobatan radioterapi
berkas eksternal yang telah ditentukan oleh tujuan klinis dari instansi yang
bersangkutan.
Kalkulator yang telah diprogram atau komputer
personal (PC) dapat digunakan untuk menghitung waktu pengobatan berdasarkan
rencana pengobatan, dan kedalaman sumbu utama. Apabila PC tersedia, maka di
dalamnya harus ada program aplikasi spreadsheet dan pengolah kata. Program
spreadsheet dapat digunakan untuk mengembangkan program guna menghitung waktu
pengobatan, menganalisis data mesin, dan meverifikasi kalkulasi komputer
perencana pengobatan. Pengolah kata dapat digunakanuntuk menulis laporan,
termasuk hasil uji penerimaan, pengukuran komisioning, kalibrasi, dan uji
jaminan kualitas, serta pengukuran pasien secara in-vivo. Pengolah kata juga
berguna untuk menulis catatan dosis dan kebijakan pengobatan dan prosedur yang
diperlukan dalam program jaminan kualitas. Perlengkapan pembuat kontur harus
tersedia untuk membuat kontur pasien sebagai masukan untuk komputer perencana
pengobatan.
Perlengkapan untuk
Brakiterapi
a. Peralatan
Pencitraan
Metode yang banyak digunakan adalah konstruksi
ulang dengan cara sepasang radiograf ortogonal. Unit pesawat sinar-X yang
dilengkapi dengan sistem fluoroskopi diperlukan dalam kamar operasi untuk
memeriksa dan mengetahui posisi aplikator, kateter, dan apabila perlu,
memposisikan ulang, sebelum pasien meninggalkan ruangan. Sebagai tambahan,
lokalisasi sinar-X (sinar-X ortogonal atau stereo shift) yang diperlukan untuk
tujuan kalkulasi dosis dapat pula menggunakan unit ini. Apabila kamar ini tidak
memiliki sistem perlengkapan sinar-X, maka penggunaan simulator isocentric
lebih disukai. Jika simulator tidak tersedia, pesawat sinar-X non-isocentric
(diagnostik) dapat digunakan, tetapi struktur geometrik yang memuat fiducial
markers (kadang-kadang disebut sebagai “kotak lokalisasi”) sering diperlukan
untuk memperoleh atau meverifikasi parameter yang diperlukan untuk konstruksi
ulang (faktor pembesaran dan sudut radiografi).
Untuk menggambarkan posisi sumber selama pengobatan, sumber dummy radio-opaque harus dimasukkan dalam aplikator atau dalam kateter ketika mengambil sinar-X lokalisasi.
Untuk menggambarkan posisi sumber selama pengobatan, sumber dummy radio-opaque harus dimasukkan dalam aplikator atau dalam kateter ketika mengambil sinar-X lokalisasi.
b. Peralatan
Perencanaan Pengobatan
Dalam pemilihan sistem perencanaan pengobatan
adalah penting untuk meverifikasi bahwa sistem dapat memenuhi kebutuhan
pengobatan brakiterapi yang ditentukan oleh tujuan klinis. Sistem perencanaan
pengobatan harus memenuhi rekomendasi Tabel 3 dan harus memenuhi kebutuhan pengobatan
brakiterapi seperti yang ditentukan oleh tujuan klinis instansi.
Sebuah kalkulator yang dapat diprogram atau komputer pribadi (PC) dapat digunakan untuk menghitung waktu pengobatan dari resep pengobatan (prescription) berdasarkan pada rencana pengobatan. Jika PC tersedia, maka harus memuat program aplikasi spreadsheet dan pengolah kata. Spreadsheet dapat digunakan untuk mengembangkan program pemeliharaan suatu basis data persediaan sumber, peluruhan aktivitas sumber secara otomatis, untuk menghitung waktu pengobatan, dan untuk meverifikasi perhitungan komputer perencana pengobatan. Pengolah kata dapat digunakan untuk menulis laporan termasuk hasil uji penerimaan, pengukuran komisioning, kalibrasi dan uji jaminan kualitas, dan pengukuran in-vivo pasien. Pengolah kata juga berguna untuk menulis kebijakan dosimetri dan pengobatan, serta prosedur yang disyaratkan oleh PJK.
Sebuah kalkulator yang dapat diprogram atau komputer pribadi (PC) dapat digunakan untuk menghitung waktu pengobatan dari resep pengobatan (prescription) berdasarkan pada rencana pengobatan. Jika PC tersedia, maka harus memuat program aplikasi spreadsheet dan pengolah kata. Spreadsheet dapat digunakan untuk mengembangkan program pemeliharaan suatu basis data persediaan sumber, peluruhan aktivitas sumber secara otomatis, untuk menghitung waktu pengobatan, dan untuk meverifikasi perhitungan komputer perencana pengobatan. Pengolah kata dapat digunakan untuk menulis laporan termasuk hasil uji penerimaan, pengukuran komisioning, kalibrasi dan uji jaminan kualitas, dan pengukuran in-vivo pasien. Pengolah kata juga berguna untuk menulis kebijakan dosimetri dan pengobatan, serta prosedur yang disyaratkan oleh PJK.